Dalam laporan neraca per 31 desember 2013 yang disampaikan ke DPRD Provinsi Bengkulu bersama LKPJ Gubernur beberapa hari lalu, manajemen sementara PT Bengkulu Mandiri menyebutkan bahwa BUMD milik Pemda Provinsi Bengkulu ini, mengalami kerugian sebesar Rp 5 miliar.
Angka kerugian ini sangat mengejutkan, mengingat di tahun-tahun sebelumnya, BUMD dengan komisaris tunggal gubernur ini, telah menerima suntikan dana dalam jumlah miliaran rupiah.
Tahun 2012, kerugian hanya Rp 600 juta
Terlebih dalam laporan neraca laba rugi tahun 2012, manajemen menyebut jika kerugian yang dialami hanya sebesar Rp 600 juta. Peningkatan drastis nilai kerugian inilah yang mengundang tanda tanya dari Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu.
Apalagi laporan neraca laba rugi yang disampaikan, juga tak memuat detil rincian laporan keuangan yang harusnya menjelaskan asal muasal neraca kerugian yang dialami.
Posisi gubernur sebagai pemilik saham tunggal dipertanyakan
Masih ada sejumlah persoalan besar lainnya di PT Bengkulu Mandiri, yang hingga kini tak jelas juntrungannya. Bahkan gubernur yang menjadi pemilik saham tunggal BUMD ini, sampai saat ini juga tak kunjung mengambil kebijakan strategis yang harusnya segera dilakukan.
Belum lagi transisi manajemen, yang hingga kini tak kunjung selesai. Dimana proses seleksi calon direktur utama yang digelar tahun lalu, tak berhasil menyaring kandidat direktur yang sesuai standar klasifikasi minimal yang ditetapkan. Parahnya Pemda Provinsi Bengkulu, justru memilih memperpanjang penunjukan sang Plt Dirut sementara.
Prio Susanto RBTV Melaporkan
PT Bengkulu Mandiri Kembali Merugi Rp 5 Miliar
0 komentar :
Post a Comment